Minggu, 12 April 2020

Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Puisi rakyat berupa puisi, syair, dan gurindam. Pada unit ini kita akan belajar tentang puisi rakyat yang berupa pantun. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama warisan nenek moyang kita yang kaya muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti. Melalui pantun inilah para leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menghibur, segar, dan indah.

Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang puisi rakyat, pada bagian akhir diharapkan dapat menyajikan puisi rakyat secara lisan dan tulis. Untuk dapat menyajikan puisi rakyat tersebut dapat mengikuti langkah-langkah dalam peciptaan puisi tersebut.

1. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks
Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut! Langkah membuat pantun antara lain sebagai berikut.
  1. Tentukan ide yang akan disampaikan ( kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
  2. Menata ide menjadi dua larik ( dengan bunyi akhir yang berbeda).
  3. Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
  4. Membuat larik sampiran dari benda/ kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
  5. Menata kembali kalimat/ larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
  6. Menata pantun secara logis.

Contoh Pantun
..............................................(baris 1)
..............................................(baris 2)
Kalau hidup bekerja keras (baris 3
Kelak hidupnya menjadi sukses (baris 4)

Memilih Kosakata
KosakataKata dengan bunyi akhir sama secara utuh
kerasberas, deras, keras, mengeras, peras, memeras, teras, waras
suksesakses, meises, reses, abses,
Mengaku sebagai pejabat teras
Menolak hadir saat reses
Kalau hidup bekerja keras
Kelak hidupnya menjadi sukses
2. Menulis Pantun, Gurindam dan Syair
Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.
Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
Kegiatan
Diskusikan dengan pasanganmu untuk membuat pantun, gurindam, dan syair dengan tujuan berikut!
Puisi RakyatTujuan
Menyemangati teman yang sedang mengalami penurunan semangat saat mengerjakan tugas.Mengajak teman-temanmu untuk berbuat jujur dan disiplin
PantunPergi ke laut dapat ikan buas
Jala ditebar sambil mengingat
Meski sekolah banyak tugas
Haruslah kita selalu semangat

Pergi ke paris membeli tas
Belinya saat harga meningkat
Semangat terus mengerjakan tugas
Jangan mengeluh tetap semangat

Lebar-lebar daun talas
Untuk membungkus nasi ketan.
Siapa selalu mengerjakan tugas
Pasti akan jadi teladan
Pergi ke toko membeli lilin
Pergi ke pasar membeli barang
Berbuatlah jujur dan disiplin
Agar selalu dipercaya orang

Masuk apotik membeli obat
Membeli pasta dan juga minyak
Jujur selalu membawa selamat
Karena dusta selalu terkuak

Sungguh malang situpai lapar
Hendak mencuri jatuh ke batu
Niatkan hati para pelajar
Rajin dan disiplin setiap waktu.
GurindamBelajarlah demi masa depan
agar tercapai semua harapan

Tugas dari guru bukanlah beban
Tapi bekal menghadapi ujian

Kerjakanlah tugas tepat waktu
Agar guru tidak menggerutu
Jika hendak mengenal orang mulia,
berlaku selalu jujur dan setia.

Jujur di awal perihnya bagai terjungkal, jujur diakhir sakitnya bagai di penggal.

Kepercayaan itu tak mampu di beli, Jika kejujuran engkau miliki.
SyairJika ingin hidup senang bahagia
Jangan melakukan perbuatan sia-sia
Jika ingin menggapai cita-cita
Belajarlah jangan ditunda-tunda

Wahai teman jangan menyerah
Meski sukar dan lelah
Jangan sedih maupun susah
Tetap semangat dan beribadah

Hidup bukan untuk menanti
Menanti berkah turun ke bumi
Semangat tidak boleh berhenti
Walau tugas banyak mengantri
Wahai kawan teman sebaya,
Hiduplah jujur jangan durhaka,
Jauhkan bohong haramkan dusta,
Supaya hidupmu tiada ternista.

Jangan terlalu banyak berbincang,
Jujur dan ikhlas wajib kau pegang,
Berkata lurus jangan bercabang,
Supaya hidup mu tiada terbuang

Disiplin menambah kemandirian
Memupuk tekad penuh kesadaran,
Demi menapak masa depan
Agar sukses di hari kemudian

Nilailah hasil akhir pantun yang kamu tulis dengan rubrik berikut!
Hal yang dinilai4321
  1. Tema berkaitan dengan hal-hal yang positif
  2. Tema sesuai dengan yang ditentukan
  3. Isi sampiran pantun tidak mencontoh yang pernah ada
  4. Pola pengembangan larik tidak mencontoh yang ada
(bobot 1)
----
Bagian sampiran pantun
  1. Rima silang pada larik 1 dan 2
  2. Isi kalimat dalam sampiran logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan langsung dengan isi pantun
(bobot 2)
- ---
Bagian isi pantun
  1. Rima silang pada larik 3 dan 4
  2. Isi kalimat logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan langsung dengan isi sampiran
(bobot 2)
- ---